Oleh: Erlita Syuhada
XI IPS 2
Resume Kegiatan Maulid Nabi, Sabtu, 6 Desember 2021 SMAN 53 Jakarta

Sebelum membicarakan Sunnah Nabi, pertama-tama kita harus mengenal terlebih dahulu sosok Nabi Muhammad SAW itu siapa. Nabi Muhammad SAW diciptakan bin Nur Illah, dari cahaya Allah SWT. Nasab Nabi Muhammad SAW ; Nabi Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthollib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushoy bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luayy bin Gholib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Midhor bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan. Dan Nasab dari ibunda beliau ; Nabi Muhammad SAW bin Aminah binti Wahab bin ’Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab bin Murroh. Jadi, nasabnya bersambung kepada kakek yang bernama Kilab sehingga dapat disimpulkan bahwa ayah dan ibunda Nabi Muhammad SAW masih satu keturunan.
Nabi Muhammad SAW merupakan anak yang terlahir tanpa ayah (anak yatim) karena Abdullah meninggal dunia pada saat Aminah sedang mengandung Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW diurus oleh kakeknya, Abdul Muthollib. Ia betul-betul disayang oleh kakeknya. Setelah kakeknya wafat, ia dirawat oleh pamannya, Abu Thalib.
Masuk ke materi pembahasan, pengertian Sunnah yang banyak orang ketahui yaitu Sunnah adalah sesuatu yang apabila dilaksanakan akan mendapatkan pahala, dan apabila ditinggal juga tidak akan mendapatkan dosa.
Dengan bahasa lain, sunnah merupakan segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, segala perkataan yang pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW mengenai berbagai bidang kehidupan, baik dari perkataan, perbuatan, keputusan atau persetujuan, dan sifat Nabi Muhammad SAW.
Yang dimaksud dengan perkataan Nabi Muhammad SAW adalah segala perkataan yang pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW mengenai berbagai bidang kehidupan, seperti bidang hukum, akhlak dan aqidah, serta pendidikan. Ketika Nabi Muhammad SAW mengatakan sesuatu, langsung menjadi hokum syariat. Contoh perkataan Nabi Muhammad SAW yang mengandung hukum syariat, beliau pernah menyebutkan bahwa “Segala amal perbuatan itu tergantung pada niatnya”. Contoh perkataan Nabi Muhammad SAW yang mengandung akhlak adalah “Perhatikan 3 hal ini, barangsiapa yang sanggup menghimpunnya niscaya akan mencapai iman yang sempurna. Yakni :
- Jujur terhadap diri sendiri
- Mengucap salam perdamaian kepada seluruh dunia
- Mendermakan apa yang menjadi kebutuhan umum,”
Hadits ini berisikan anjuran agar kita sebagai umat Islam senantiasa berakhlak mulia, bersikap luhur, bersikap jujur, cinta damai, serta bersikap dermawan.
Sedangkan yang dimaksud dengan perbuatan Nabi Muhammad SAW adalah segala praktik dalam keseharian kehidupan beliau lebih dimasudkan sebagai penjelasan praktis terhadap peraturan-peraturan syariat yang masih belum jelas cara pelaksanaannya, contohnya adalah seperti cara melaksanakan shalat yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, ‘Keputusan atau persetujuan’
Dan adapun ketetapan atau taqrir Nabi Muhammad SAW dalam konteks ini mengandung pengertian sebagai suatu keadaan pada waktu Nabi Muhammad SAW mendiamkan dan tidak melontarkan sanggahan terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi di hadapannya. Secara tidak langsung, hal demikian ini berarti beliau tidak melarang dan tidak pula memerintahkannya.
Terakhir, yaitu sifat-sifat, keadaan, dan himmah Nabi Muhammad SAW. Sifat dan keadaan beliau yang termasuk Sunnah adalah :
- Sifat-sifat beliau yang dilukiskan oleh para sahabat dan ahli sejarah. Misal, dalam HR Bukhari dan Muslim dibutkan bahwa “Rasulullah adalah sebaik-baiknya manusia dalam hal paras muka dan bentuk tubuhnya, beliau tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek,”
- Silsilah-silsilah, nama-nama, dan tahun kelahiran yang telah ditetapkan oleh para sahabat dan ahli sejarah
- Himmah atau hasrat beliau yang belum sempat terealisasi